KARO - Pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Karo nomor urut 1 yang dikenal dengan 'ABDI', Sabtu (12/10-2024) menyambangi korban bencana tanah longsor dan banjir bandang yang melanda Desa Ketawaren, Kecamatan Juhar pada hari Kamis kemarin.
Cawabup, Edy Suranta Bukit didampingi sejumlah anggota DPRD Karo diantaranya Mathius Fernandez Bukit, Raja Edward Sebayang dan Iriani br Tarigan serta Ketua Tim Pemenangan, Justriadi Sinuhaji disela kunjungannya turut menyalurkan bantuan sembako.
"Saya baru kemarin dengar ada terjadi bencana longsor di sini. Jadi secepatnya mencari informasi tambahan dari anggota dewan di dapil ini. Nah, dari informasi yang ada, kami langsung bergegas datang kemari pada hari ini, " ujarnya.
Diharapkan, bantuan sembako yang diserahkan dapat meringankan beban warga. Sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna, harus saling peduli antar sesama.
"Kami akan terus hadir ditengah-tengah masyarakat yang membutuhkan bantuan. Merespon dengan cepat dan memberikan bantuan mendesak, merupakan suatu kepedulian, " sebut Edy Suranta Bukit.
Dikatakannya, dengan memberikan dukungan moral dan kehadiran langsung bertemu merupakan bentuk solidaritas dan empati sebagai sesama manusia.
“Bantuan yang diserahkan semoga dapat membantu para korban dan merupakan bentuk konkret dari kepedulian serta kedekatan kita, " pungkasnya mengakhiri.
Seperti diketahui, bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada hari Kamis (10/10-2024) di Desa Ketawaren, Kecamatan Juhar, Kabupaten Karo, menyisakan duka mendalam.
Pasalnya, sebanyak 70 kepala keluarga (KK) atau 104 jiwa warga harus diungsikan ke tempat aman. Mereka direlokasi ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Juhar, guna menghindar dari bencana susulan.
Akibat itu, menimbulkan kesulitan bagi warga terdampak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pasca bencana. Seluruh tanaman pertanian warga dan 7 unit rumah, tersapu banjir bandang dan tanah longsor.
Bahkan, sejumlah jalan dan jembatan sebagai penghubung antar desa, nyaris rusak dihantam banjir bandang. Intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini, sangat rawan terjadinya bencana alam.
(Anita Theresia Manua)